Thursday 7 November 2013

SATWA LANGKA

Saat ini semakin ramai perbincangan mengenai satwa langka dan dilindungi. Siang tadi saya menyaksikan berita tertangkapnya tersangka penyelundupan satwa langka beserta satwa-satwa langka yang hendak diperdagangkan.
Penyelundupan satwa langka itu dalam jumlah yang sangat besar. Ternyata, harga - harga satwa tersebut di pasaran sangat mencengangkan, pantas saja penduduk lokal tergiur untuk beramai-ramai mengeksploitasi satwa - satwa lokal tersebut. Bagi saya baik penangkap, penyalur, maupun pembeli satwa langka tersebut sama - sama bersalah.
Penangkap satwa tersebut seringkali menghalalkan berbagai cara hanya untuk mendapatkan satwa yang diamankan, dan mayoritas cara yang digunakan menyakiti satwa tersebut. Pada umumnya yang menjual satwa tersebut bukanlah penduduk lokal yang ada, melainkan penyalur lain yang akan bertugas menjual satwa tersebut kepada konsumen yang ada. Penduduk lokal yang bertugas sebagai penyalur menghargai satwa yang dijual penangkap dengan beberapa bungkus mie instan. Padahal nantinya penyalur ini akan mendapatkan keuntungan berkali lipat dari penjualan satwa tersebut.
Walaupun terjadi ketidak adilan dalam hubungan perdagangan tersebut, tetap saja semua yang terlibat dalam penyelundupan ini patut dihukum.
Indonesia saat ini mengalami peningkatan jenis satwa langka, hal ini mengindikasikan kurangnya pengawasan pemerintah terutama di kawasan - kawasan liar. Padahal regulasi yang ada sudah sangat jelas,tinggal bagaimana cara pemerintah mengontrol dan menegakkan hukum yang ada.
Namun, tetap saja tidak hanya pemerintah yang bertanggung jawab atas hal penting ini, semua lapisan masyarakat Indonesia pun harus turut aktif dalam pengendalian penyelundupan satwa liar. Tetaplah menjaga keanekaragaman flora dan fauna Indonesia.

Wednesday 6 November 2013

KARET

Karet? Kenapa judul itu yang saya ambil? Hal ini tak lain dan tak bukan karena saya ingin menitikberatkan budaya utama orang-orang Indonesia. Saya cinta NKRI, tapi tidak dengan mayoritas orang-orang dengan budaya yang seperti satu ini.
Ngaret nama budayanya, asal kata ini sepertinya dari karet, dianalogikan seperti karet yang menpunyai kelenturan tingkat tinggi, atau biasa disebut melar. Seperti orang indonesia yang sangat membudayakan indisipliner waktu. Padahal di Al- qur'an sendiri sudah diingatkan akan pentingnya memanfaatkan waktu, dan betapa meruginya orang yang menyia - nyiakannya.
Sepertinya bangsa ini akan terus tertinggal jikalau hal mendasar ini terus diabaikan,karena dari keterlambatan waktu segala bentuk keterlambatan pun yang sifatnya sudah pasti negatif akan merusak segala urusan.
Jadi buat sesiapa saja yang ingin maju tingkatkanlah kualitas diri,dimulai dari menghargai waktu.

Friday 11 October 2013

SALAM YANG TERTUNDA

Salam....
Apa kabar nih semuanya? Sudah cukup lama saya tidak meramaikan blog ini. Jujur aja, blog ini dibuat saat saya masih berseragam putih abu - abu dengan tujuan memenuhi kewajiban tugas mapel B.Indonesia, lalu dikarenakan berbagai alasan jaranggg banget maenin blognya. Eh ga kerasa sekarang seragam saya udah warna - warni, yaa udah sekitar satu tahun lah. Dan tiba - tiba aja malam ini saya mendapat pencerahan, terlalu banyak pikiran di dalam kepala, bisa jadi ide, komentar tentang beberapa isu, dsb, kan sayang banget kalo misalnya dipendem sendiri..
Jadi, saya janji mulai malam ini saya akan mulai menyalurkan segalanya disini!!!Semoga aja bermanfaat buat para pengunjung blog, Amin...